STUDI AL-QURAN
MUNASABAH AL-QURAN



UIN SUNAN AMPEL
S  U  R  A  B  A  Y  A


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag
Asisten Dosen: Ati’ Nursyafa’ah. M.Kom.I


Disusun Oleh :
A. Fenni Norfaizah



KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL 
SURABAYA
2019 


KATA PENGANTAR


Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah Nya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya , dan para sahabat beliau.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi al-Quran. Seperti diketahui bersama, al-Quran sebagai kitab suci umat Islam tidak pernah habis dibicarakan dari berbagai segi dan saling terkait anatara ayat dan surat. Karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang Munasabah al-Quran (Keterkaitan antar ayat dan surat) yang ada di dalam al-Quran.


Surabaya, Agustus 2019

Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
 .........................................................................................i
DAFTAR ISI
.........................................................................................ii
BAB I
.........................................................................................1
PEMBAHASAN
..........................................................................................1
   A. Pengertian Munasabah
.................................................................................1
   B. Latar Belakang Munculnya Ilmu Munsabah
..................................................................................4
   C. Pendapat Para Ulama Tentang Kedudukan Munasabah dalam
        Penafsiran Al-Quran
         .................................................................................6
   D. Macam-macam Munasabah
.................................................................................8
   E. Cara-cara Mengetahui Munasabah
................................................................................13
   F. Faedah Ilmu Munasabah
................................................................................14
BAB II
........................................................................................15
PENUTUP
........................................................................................15
    A. Kesimpulan
...............................................................................15
    B. Kritik dan Saran
...............................................................................15  
DAFTAR PUSTAKA
...............................................................................16



BAB I
PEMBAHASAN


A. Pengertian Munasabah
        Pengetahuan asbab al-nuzul mempunyai pengaruh dalam memahami makna dan menafsirkan ayat, sedangkan pengetahuan tentang munasabah korelasi antar ayat dan ayat: surah dan surah juga membantu dalam  pentakwilan dan  pemahaman ayat dengan baik dan cermat.  Al munasabah adalah sesuatu yang masuk akal, jika dikemukakan kepada akal akan diterima. Mencari kedekatan antar dua hal adalah mencari hubungan atau kaitan antara keduanya seperti hubungan sebab akibat, persamaan, peebedaanya, dan hubungan-hubungan lain.  Menurut Abu bakar an Naisaburi dalam kitab al itqon, halaman 108 menyebutkan :
“Munasabah ayat dan surat-surat itu mengumpulkan apa yang dikandungnya dari segi mengalahkan betuk-bentuk yang dalam  artinya ”
Menurut M. Abdul Adhim al Zarqoni mengatakan:
“Perkara itu dikembalikan kepada keadaan yang baik dari berbagai macam, menurut situasi dan kondisi” 
       Secara harfiah kata mnasabah adalah mashdar dari kata nasaba. Sininim kata nasaba adalah la`ama dan wafaqa yag berarti cocok dan sesuai. Menurut bahasa munasabah berarti persesuaian atau hubungan atau relevansi, yaitu hubungan/persesuaian antara ayat/surat satu dengan surat/ayat yang sebelumnya atau sesudahnya. As-suyuti berpendapat; al-munasabah berarti al-musyakalah (keserupaan) dan al-muqarabah (kedekatan). Misalnya Fulan “Yunasib” Fulan, berarti si A mempunyai hubungan dekat dengan si B dan menyerupainya. Berasal dari kata “yunasib” ini pula lahir kata “an-nasib” berarti kerabat yang mempunyai hubungan seperti dua orang bersaudara.
Karena itu sebagian pengarang menamakan ilmu ini dengan: “ ‘Ilmu Tanasub al-Ayat Wa As-Suwar” yang artinya yaitu ilmu yang menjelaskan persesuaian antara ayat atau surat yang satu dengan ayat/surat yang lain.
           Menurut istilah munasabah atau imu tanasub al-ayat wa as-suwar ialah ilmu untuk mengetahui alasan-alasan penertibaan dari bagian-bagian Al-Quran yang mulia.Ilmu ini menjelaskan tentang segi-segi hubungan antara beberapa ayat atau beberapa surat Al-Quran. Pengertian  munasabah ini tidak hanya sesuai dalam arti sejajar dan pararel saja, melainkan yang kontradiksipun termasuk munasabah. Sebab ayat-ayat al-Quran itu kadang-kadang merupakan “takhsis” (pengkhususan ) dari ayat yang umum, kadang-kadang sebagai penjelas hal-hal yang kongkrit terhadap hal-hal yang abstrak. 
         Keterkatan (munasabah) bukan berasal dari petunjuk Nabi SAW, melainkan dari hasil pemikiran para ulama secara mendalam. Keterkaitan antara ayat dan antar surat dalam al-Quran  didasarkan pada pemahaman bahwa teks merupakan kesatuan bentuk-bentuk yang bagian-bagiaannya saling terkait. Keterkaitan ini dimaksudkan untuk “ menjadikan bagian-bagian dari sebuah pernyataan saling berkait, sehingga penyusunannya menjadi seperti sebuah bangunan yang kokoh yang bagian-bagiannya tersusun harmonis ”Karena susunan ayat maupun surat yang ada pada Mushaf al-Quran berasal dari petunjuk Nabi SAW, tentu tingkat keterkaitannya sangat tinggi dan terarur. Oleh karena itu, pemahaman kandungan al-Quran tidak bisa sepotong-sepotong, melainkan harus menyeluruh dengan mengaitkan ayat yang satu dengan yang lainnya. 

B. Latar Belakang Munculnya Ilmu Munasabah
     Lahirnya pengetahuan tentang teori korelasi (munasabah) ini  berawal dari kenyataan bahwa sistematika al-Quran sebagaimana terdapat dalam Mushaf `Utsmani sek arang tidak berdasarkan fakta kronologis turunnya al-Quran. Itulah sebab terjadinya perbedaan pendapat dikalangan ulama` salaf tentang urutan surat di dalam al-Quran.
     Salah satu penyebab perbedaan pendapat ini adalah adamya mushaf-mushaf ulama salaf yang urutan suratnya berfariasi. Atas dasar perbedaan sistematika itulah wajar jika masalah teori korelasi (munasabah) al-Quran kurang mendapat perhatian dari para ulama` yang menekuni Ulum al-Quran.
Menurut As-Sharahbani, seperti dikutip Az-Zarkasyi dalam al-Burhan, Ulama` yang pertama kali menaruh perhatian pada masalah ini dalam kitab tafsirnya adalah Shaikh Abu-Naisaburi(wafat tahun 324 H).
    Namun kitab Tafsir An-Naisaburi yang dimaksud sukar dijumpai sekarang.Sebelumnya dinyatakan adh-Dhahabi. Besarnya perhatian An-Naisaburi terhadap munasabah nampak dari ungkapan As-Suyuti sebagai berikut;
“Setiap kali beliau (As-Naisaburi) duduk di atas kursi. Apabila dibacakan al-Quran kepadanya, beliau berkata, “Mengapa ayat ini diletakkan di samping surat ini dan apa rahasia diletakkan surat ini di samping surat ini ?” Beliau mengkritik para ulama Baghdad lantaran mereka tidak mengetahui ”.
       Tindakan An-Naisaburi merupakan kejutan dan langkah baru dalam dunia tafsir waktu itu. Beliau mempunyai kemampuan untuk menyingkap persesuaian, baik antar ayat ataupun antar surat, terlepas dari segi tepat atau tidaknya, segi pro atau kontra terhadap apa yang dicetuskan beliau. Satu hal yang jelas, beliau dipandang sebagai bapak ilmu munasabah. 
Dalam perkembangannya, munasabah meningkat ,menjadi salah satu cabang ilmu-ilmu al-Quran. Ulma`-ulma` yang datang kemudian menyusun pembahasan munasabah secara khusus.
Salah satu kitab yang secara khusus membahas tentang munasabah ialah Al-Burhan Fi Munasabat Tartib Al-Quran karya Ahmad Ibrahim al-Andalusi ( wafat 807 H ). As-Suyuyuti membahas tema munasabah dalam kitabnya: Al-Itqan dengan topik “ Fi Munasabati Ayat ”.

C. Pendapat Para Ulama Tentang Kedudukan Munasabah dalam Penafsiran Al-Quran 
        Pendapat para musafir dalam menghadapi masalah munasabah pada garis besarnya terbagi menjadi dua bagian. Sebagian mereka menamung dan mengembangkan munasabah dalam menafsirkan ayat, sebagian yang lain tidak memperhatikan   munasabah dalam menafsirkan ayat.
Ar-Razi adalah orang yang sangat memperhatikan  munasabah, baik antar ayat atau antar surah. Sedangkan Nizhamuddin an-Naisaburi dan Abu Hayyan al-Andalusi hanya menaruh perhatian besar pada munasabah antar ayat saja.Seorang ulama dalam Ilmu  Al-Quran bernama Az-Zarqani yang hidup pada abad XIV, menilai bahwa kitab-kitab tafsir yang beliau jumpai penuh dengan pembahasan munasabah.
        Musaffir yang kurang setuju dengan analisis munasabah diantaranya Mahmud Syaltut, mantan rektor al-Azhar yang memiliki karaya tulis daalm berbagai cabang ilmu termasuk tafsir Al-Quran. Beliau kurang setuju terhadap musaffir yang membawa kotak munasabah dalam menafsirkan Al-Quran.
       Shubhi al-Shalih dala  m bukunya: Mabahith Fi Ulum al-Quran, mengemukakan bahwa mencari hubungan antara saru surah dengan surah lainnya adalah sesuatu yang sulit dan sesuatu yang di cari-cari tanpa ada pedoman/petunjuk, kecuali hanya didasarkan atas tertib surah-surah yang tauqifi itu.
Padahal tertib surah-surah yang tauqifi tidaklah berarti harus ada relevansi antara surah-surat al-Quran itu apabila ada ayat-ayat yang mempunyai asbab al-nuzul yang berbeda-beda. Hanya biasanya, tiap surat mempunyai topik yang menonjol dan bersifat umum yang kemudian diatas topik itu tersusun bagian-bagian surat itu yang ada hubungannya antara semua bagiannya.

D. Macam-macam Munasabah 
       Jika ditujuan dari segi munasabah atau keadaan persesuaian dan persambungannya, maka  munasabah itu ada dua macam,
1. Persesuaian yang nyata (zahir al-irtibat) atau persesuaian, yaitu yang persambungannya atau persesuaian antara bagian al-Quran yang satu dengan yang lain tampak jelas dan kuat, karena kaitan kalimat yang satu dengan yain lain tampak jelas dan kuat, karena kaitan kalimat yamg satu dengan yang lain erat sekali, sehingga kalimat yang satu tidak bisa sempurna, jika dipsahkan dengan kalimat yang lain.
Hubungan tersebut kadang berupa:penguat (tawkid), penafsir ,penyambung (‘atf), penjelas (bayan), pengecualian (istis na’), pembatasan (hars), menengahi (i’tirad) dan mengakhiri (tadhyil).
Contoh: korelasi dalam Q.S.al-Isra`: 1-2
Q.S.al-Isra` ayat 1
سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamban-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjid al-aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami peerlihatkan kepadanya  sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami Sesungguhnya Dia  adalah  Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Ayat tersebut menerangkan tentang isra Nabi Muhammad saw, selanjutnya ayat 2 surat al-isra`.
Q.S.al-Isra` ayat 2
وَءَاتَيۡنَا مُوسَى ٱلۡكِتَٰبَ وَجَعَلۡنَٰهُ هُدٗى لِّبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ أَلَّا تَتَّخِذُواْ مِن دُونِي وَكِيلٗا
“Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil ( dengan firman ) “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku”
Ayat tersebut menjelaskan turunnya kitab Taurat kepada Nabi Musa a.s. Persesuaian atau korelasi kedua ayat tersebut sangat jelas, yaitu kedua Nabi dan Rasul Allah ( Muhammad saw dan Isa a.s ) diutus dalam rangka menyampaikan hidayah Allah kepada manusia.
2. Persambungan yang tidak jelas (khafiyyu al-irtibat) atau samanya persesuaian antar al-Quran dengan yapng lain, sehimgga tidak tampak adanya pertalian untuk keduanya, bahkan seolah-olah masing-masing ayat atau surah itu sendiri-sendiri, baik karena karena yang satu itu diatafkan kepada yang lain, atau karena yang satu bertentangan dengan yang lain.  
Contoh: Seperti hubungan antara ayat 189 al-Quran  Surah al-Baqarah dengan ayat 190 al-Quran Surah al-Baqarah.
Q.S.al-Baqarah ayat 189
يَسۡ‍َٔلُونَكَ عَنِ ٱلۡأَهِلَّةِۖ قُلۡ هِيَ مَوَٰقِيتُ لِلنَّاسِ وَٱلۡحَجِّۗ وَلَيۡسَ ٱلۡبِرُّ بِأَن تَأۡتُواْ ٱلۡبُيُوتَ مِن ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ ٱلۡبِرَّ مَنِ ٱتَّقَىٰۗ وَأۡتُواْ ٱلۡبُيُوتَ مِنۡ أَبۡوَٰبِهَاۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُون
“Mereka bertanya padamu tentang bulan sabit. Katakanlah: Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakang nya,akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang-orang yang bertakwa. Dan masuklah kerumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”.
Ayat tersebut menerangkan bulan sabit atau tanggal masuknya waktu ibadah haji. Sedangkan ayat 190 al-Quran surat al-Baqarah berbunyi ;
Dan pergilah dijalan Allah orang-orang yang memerangi kamu,(tetapi ) janganlah melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Ayat tersebut menerangkan perintah menyeranag kepada orang-orang yang memerangi umat Islam. Sepintas anatara kedua ayat tersebut seperti tidak ada hubungannya, atau hubngan ayat yang satu denagn ayng lainnya samar.
       Padahal sebenarnya, ada hubungan anatara kedua ayat tersebut, yaitu ayat 189 Al-Quran surat Al-Baqarah mengenai waktu untuk haji, sedangkan ayat 190 Al-Quran surat Al-Baqarah menerangkan sesungguhnya waktu ibadah haji itu umat islam dilarang melakukan perang, akan tetapi jika umat islam itu diserang terlebih dahulu, maka serangan-serangan itu harus dibalas, walaupun pada musim haji.
Jika ditinjau dari segi materinya dalam al-Quran terdapat 8 macam munasabah, yaitu:
1. Munasabah antara surat dengan surat sebelumnya. Satu surat berfungsi menjelaskan surah sebelumnya.
2. Munasabah antara nama surat dengan isi atau tujuan surat.
Nama surat biasanya diambil dari suatu masalah pokok di dalam satu surat.
3. Hubungan antara fawatih as-suwar (ayat pertama yang terdiri dari beberapa huruf) dengan isi surat. Hubungan fawatih as-suwar dengan isi suratnya bisa dilacak dari jumlah huruf-huruf yang dijadikan sebagai fawatih as-suwar.
4. Hubungan antara kalimat dengan kalimat yang lain dalam satu ayat.
5. Hubungan antara ayat pertama dengan ayat terakhir dalam satu surah.
6. Keterkaitan antara ujung surat dengan isi surat.
7. Hubungan antara satu ayat dengan ayat lain dalam satu surah.
8. Hubungan antara penutup surah dengan awal surah.
        Munasabah al-Quran diketahui berdasarkan ijtihad, bukan berdasarkan petunjuk Nabi saw (tawafiqi). Setiap orang berhak menghubung-hubungkan antara berbagai hal didalam kitab Al-Quran.
Ilmu munasabah dapat berperan mengganti ilmu asbab an-nuzul, apabila kita tidak dapat mengetahui sebab turunnya suatu ayat, tetapi kita bisa megetahui adanya relevansi ayat itu dengan ayat lainnya.
Sehingga dikalangan ulama timbuk masalah ; mana yang didahulukan antara mengetahui seab turunnya ayat dengan mengetahui hubugan antara ayat itu dengan ayat lainnya. Seorang ulama` bernama “ Nazm ad-Duwar Fi Tanasub al-Ayat Wa as-Suwar”.
E. Cara-cara Mengetahui Munasabah 
        Diantara musafir memeberikan julukan terhadap ini, misalnya disebutkan sebagai imu yang baik, ilmu mulia dan ilmu yang agung. Bahkan kualitas kecerdasan musafir, orang yang menafsirkan Al-Quran dapat diketahui dari pemahamnnya terhadap ilmu munasabah.
Ahli tafsir biasanya memulai tafsirannya dengan mengemukakan lebih dulu asbab an nuzul ayat. Sebagian dari mereka sesungguhnya bertanya-tanya manakah yang lebih baik, memulai penafsiran dengan mendahulukan penguraian tentang asbab an-nuzul atau mendahulukan penjelasan tentang munasabat ayat-ayat.
         Pertanyaan itu mengandung pertanyaan yang tegas mengenai kaitan ayat-ayat al-Quran dan hubungannya dalam rangkaian yang serasi.
Pengetahuan mengenai korelasi atau munasabah antara ayat-ayat adalah buah dari penghayatan terhadap kemukjizatan Al-Quran, rahasia retorika dan keterangannya mandiri.
Secara global ada dua arrti penting munasabah sebagai salah satu metode untuk memahami Al-Quran.Pertama dari sisi balaghah, korelasi antara ayat dengan ayat menjadi keutuhan yang indah dalam tata bahasa al-Quran dan bila dipenggal amka keserasian, kehalusan dan keindahan akan hilang.
      Kedua ilmu ini memudahkan orang memahami ayat dan surat, sebab penafsiran al-Quran dengan ragamnya jelas membutuhkan pemahaman  korelasi antar ayat satu dengan lainnya. Apabila penafsiran ayatnya dipenggal-penggal maka akan fatal akibatnya sehingga mengakibatkan hilangnnya keutuhan makna.

F. Faedah Ilmu Munasabah
        Secara umum ada empat hal yang menunjukkan pentingnya kajian tentang munasabah dalam al-Quran :
1. Mengetahui korelasi antar ayat dengan ayat atau surah dengan surah. Hal ini akan memperkuat keyakinan bahwa al-Quran merupaka mukjizat dari Allah swt.
2. Munasabah  memperlihatkan keserasian susunan redaksi ayat-ayat maupun kalimat-kalimat al-Quran, sehingga keindahannya dapat dirasakan sebagai hal luar biasa bagi orang yang memiliki Dhauq `Araby.
3. Mengetahui persambungan antara bagian al-Quran, sehingga dapat memmeperdalam pengetahuan dan pengenalan terhadap kitab al-Quran
4. Dengan ilmu munasabah akan sangat membantu dalam hal menafsirkan ayat-ayat al-Quran, sehinggga memepermudah pengistimbatan hukum-hukum atau isi kandungannya.

BAB II
PENUTUP

A. KESIMPULAN
        Munasabah al-Quran merupakan bagian dari Ilmu Ulumul Quran yang sangat penting. Kehadiran ilmu ini tidak dapat dipisahkan dengan misi ilmuwan yang ingin memahami kandungan al-Quran secara kasat mata. Memahami makna subtansi al-Quran tidak cukup mengacu pada kahjain historis atau asbab al-nuzyul semata tanpa menggali sisi-sisi hubungan logis yang dipesankan oleh surat atau ayat dalam al-Quran.

B. KRITIK DAN SARAN
        Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Karena itu, saran dan kritik yang membangun senantiasa saya harapkan demi perbaikan makalah ini di masa mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.





DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Moh Ali. 2018. Menngenal Tuntas Al-Qur’an. Surabaya : Imtiyaz
Drajat, Amroeni. 2017. Ulumul Qur’an Pengantar Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Depok : Kencana
Gunawan, Heri. 2015.Ulumul Qur’an.  Bandung : Arfino Raya
Ilyas, Yunahar. 2013. Kuliah Ulumul Qur’an. Yogyakarta : Itqan Publishing
Masyhud, M. 2009. Studi Al-Qur’an. Surabaya : Dakwah Digital Press
Musyafa’ah, Sauqiyah dkk. 2011. Studi Al-Qur’an. Surabaya : IAIN  Sunan Ampel Press
Musyafa’ah, Sauqiyah dkk. 2013. Studi Al-Qur’an. Surabaya : UIN Sunan Ampel Press
Sahid HM. 2016. Ulumul Qur’an  (Memahami Otentifikasi al-Qur’an ). Surabaya : Pustaka Idea
Said, Hasani Ahmad. 2016. Studi Islam 1 Kajian Islam Kontemporer. Jakarta : Rajawali Pers
________________. 2014. Diskususus Munasabah Al-Qur’an Dalam Tafsir Al-Mishbah. Amzah
Suma, Muhammad Amin. Ulumul Qur’an. Rajawali Pers
Zuhdi, Ahmad dkk. 2014.  Studi Al-Qur’an. Surabaya :UIN Sunan Ampel Press

Komentar

  1. Alhamdulillah, terimakasih ilmunya. Semoga dengan tugas ini kamu bisa menyebarkan luaskan ilmu mu.

    BalasHapus
  2. Masya allah sangat membantu sekali.materinya juga bagus dan menarik,semoga bermanfaat bagi semua yang membacanya dan semoga kedepannya lebih baik lagi.amiiin
    Semangat kaka❤

    BalasHapus
  3. Ma syaa Allah sangat bermanfaat sekali, tetap semangat 💪 Barakallah ya ☺👍👍

    BalasHapus
  4. Subhanallah.... Makalah ini sangat bermanfaat buat saya,. semoga mendapat ilmu Yang bermanfaat😸😸

    BalasHapus
  5. Terima kasih bermanfaat makalah nya

    BalasHapus
  6. Semoga ilmunya manfaat dunia dan akhirat:)

    BalasHapus
  7. Masya Allah secara tidak langsung dengan membaca menambah ilmu meskipun tidak 100% faham dan hafal tapi setidaknya kita mengetahui sedikit demi sedikit ilmu studi al Qur'an

    BalasHapus
  8. Semngat trusss yyy,,,, yakin lhhh setiap kata2 yg tersusun trsbt mendapatkan pahala disisi Allah SWT

    BalasHapus
  9. Trimakasih ilmunya. Tabarakallah😊😊

    BalasHapus
  10. sipp....wes apik dari segi tema dan sak liyan liyane

    BalasHapus
  11. Barokallah
    Sangat bermanfaat
    Mudah mudahan tambah baik kedepannya
    Sukses dan semangat selalu☺️

    BalasHapus
  12. Indah nya bukan main,,
    Semoga lebih baik untuk karya selanjutnya kaka
    Sukses selalu ya amin :)

    BalasHapus
  13. Masyaallah, Menambah ilmu pengetahuan. Semoga apa yang disampaikan bermanfaat dan barokah. Aamiin Allahhumna Amiin

    BalasHapus
  14. Barokallah
    Sangat bermanfaat
    Mudah mudahan tambah baik kedepannya
    Sukses dan semangat selalu☺️

    BalasHapus
  15. Alhamdulillah ..
    Makasih ilmunya ..
    Jadi makin tau Dan makin banyak illmu..

    BalasHapus
  16. Masyaallah
    Sangat bermanfaat
    Sukses dan semangat selalu😊

    BalasHapus
  17. Alhamdulilah saya sangat suka dengan desain nya yg bagus cocok buat contoh web ku nanti

    BalasHapus
  18. Terima kasih, sangat membantu bagi saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allahmdulillah jika ilmu yang saya share bisa membantu

      Hapus
  19. Mashaallah karya tulisnya bagus dengan design yg menarik bagi para pembaca

    BalasHapus
  20. makasih atas kirimannya, semoga bermanfaat untukku dan bisa ki baca sebagai bahan referensi, tingkatkan lagi dalam belajarnya

    by bella

    BalasHapus
  21. Terimakasih ya sudah berbagi ilmu, bahasanya ringan dan mudah dipahami. Semoga barokah

    BalasHapus
  22. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  23. Sangat membantu. Semoga bermanfaat bagi pribadi dan pembaca. Lanjutkan dan tetap semangat dalam berkarya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  24. Webnya sudah bagus tapi semoga kedepannya bisa lebih baik lagi...

    BalasHapus
  25. Blognya memberi ilmu 😍 semangat dan tetap berbagi ilmu

    BalasHapus
  26. Sangat bermanfaat, dan bisa dijadikan referensi pembelajaran. Semoga penulis bisa berkarya lebih baik lagi

    BalasHapus
  27. Terimakasih Dalam meningkatkan kualitas pendidikan kita telah ambil ilmu dari blog ini. Semoga Ini menjadi perubahan menuju pendidikan yang lebih baik..

    BalasHapus
  28. Masyaallah semoga ilmunya bermanfaat bagi semua para pencari ilmu aamiin

    BalasHapus
  29. Terima kasih untuk tulisannya, menambah wawasan bagi saya. Barakallah🌈

    BalasHapus
  30. Alhamdulilahhhh dapat ilmu dari mbak feni semoga bisa bermanfaat bagi orang lain kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin, terima kasih karena sudah mengunjungi blog saya dek fidah 😊

      Hapus
  31. Makalahnya bagus smoga bermanfaat untuk para pembaca dan diri sendiri.. Dan semoga makalah selanjutnya bisa lebih bagus lagi.. Semangatt feni💪🏻

    BalasHapus
  32. Materinya bagus, menambah wawasan bisa buat referensi juga.. Terima kasih.. Semangat:)

    BalasHapus
  33. Terima kasih ilmunya semoga bermanfaat dan dapat berkembang lebih baik lagiii

    BalasHapus
  34. Materinya bagus, menambah wawasan bisa buat referensi juga.. Terima kasih.. Semangat:)

    BalasHapus
  35. Artikelnya sangat membantu terimakasih atas ilmunnya semangat terus kak untuk menulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya adek makasih juga uda mampir ke blog ini

      Hapus
  36. Materinya bagus, bisa mengetahui keterkaitan antar ayat dalam al Qur'an.. Selalu semangat ya:)

    BalasHapus
  37. Terus berkarya kak feni terimakasih atas ilmunya semoga bermanfaat makalahnya

    BalasHapus
  38. Subhanallah,sangat menambah ilmu pengetahuan saya.dan semoga untuk kedepannya bisa lebih baik lagi.

    BalasHapus
  39. Bismillah...
    Sangat bermanfaat, pengkajian materinya bagus, mungkin kedepannya bisa lebih dikembangkan lagi untuk referensi, sukses selalu..

    BalasHapus
  40. Terus berkarya dan mengkaji ilmu ilmu yang ada... Salam Komunikasi!

    BalasHapus
  41. alhamdulillah, bisa membantu dalam pengerjaan tugas serta menambah wawasan
    tabarakallah💖

    BalasHapus
  42. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  43. Makalahnya bagus kak....Terus semangat yaa....semoga mendapat ilmu yang bermanfaat dan bisa menjadi generasi muda yang berguna bagi nusa dan bangsa

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budaya dan Kearifan Dakwah

DESTINASI WISATA

Mengenal Unsur Unsur Komunikasi Lintas budaya dalam berdakwah