Terapi Shalat Bahagia 


    Dalam rangka penutupan mata kuliah studi Al-Qur’an dan Ilmu Dakwah, Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag yang merupakan salah satu dosen fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya mengadakan perpisahan sekaligus training Pendalaman Terapi Shalat Bahagia atau yang biasa disingkat dengan PTSB yang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 23 November 2019 pukul 06.30-13.00 tersebut bertempat di Kun Yaquta Convention Centere, Jl Siwalankerto Tengah I no. 141 Surabaya. Acara tersebut dihadiri oleh mahasiwa semester 1 prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Ilmu Komunikasi (ILKOM), Managemen Dakwah (MD), Bimbingan Konseling Islam (BKI) dan beberapa mahasiswa pasca sarjanah. Acara diwali dengan penayangan power point yang berisi biografi Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag lalu testimoni dari para peserta PTSB. Peserta Pendalaman Terapi Shalat beliau tidak hanya berasal dari Indonesia tapi juga dari mancanegara seperti dari Eropa, Afrika, Amerika dan negara-negara di Asia.


    Setelah itu acara dilanjut dengan pembekalan materi sebagai berikut حَيَّ على الصلاة ...حي على الفلاح… “Mari menunaikan sholat… Mari berbahagia..” Lafadz diatas adalah potongan dari lafadz yang dilantunkan dalam adzan. Adzan itu sendiri suatu panggilan bagi umat Islam untuk melakukan salah satu perintah Allah yaitu sholat. Perintah sholat dapat dikatakan suatu perintah Allah yang sangat sakral, dimana pada umumnya semua perintah Allah penyampain nya melalui malaikat Jibril. Sedangkan perintah sholat Allah memerintahkan langsung Nabi Muhammad untuk menjemput ke langit atau sidrotul muntaha. Sama halnya seperti ketika mengirimkan pesan melalui handphone, pesan akan terkirim ke handphone orang lain dengan alur keatas bukan kebawah. Dengan sholat umat islam pasti bahagia serta sholat juga dapat mengangkat derajat seseorang agarlebih tinggi disisi Nya, karena ketika mati bukan harta yang pertama kali dihisab melainkan amal ibadah terutama sholat. Tidak ada agama yang menyuruh kita untuk menjadi yang terbaik, kecuali agama Islam. Lafadz diatas menjelaskan bahwa jika ingin hidup bahagia maka tunaikanlah sholat. Allah menginginkan setiap hambanya mudah dalam kehidupan nya dan tidak berkehendak setiap hamba mengalami kesulitan dalam kehidupan nya. Jika kita mengalami suatu kesulitan atau masalah yang tak pernah tuntas, yang salah bukanlah Allah, namun diri kita sendiri karena kita tidak pernah mau keluar dari kesulitan tersebut atau kita ingin keluar namun tidak sesuai dengan cara yang Allah berikan.
    Ketika seorang hamba mengeluh seperti merasa “aduuh saya punya masalah” dan sebagainya. Ingatlah semua itu akan mudah dilalui jika kita telah mampu menunaikan apa yang Allah perintahkan. Jangan bermimpi hidup tanpa cobaan, sebab kita berada di dunia, bukan di surga. Cobaan itu banyak macamnya ada yang berbentuk psikis, seperti perasaan gelisah, takut dan lain sebagainya. Ada juga yang berbentuk fisik, seperti sakit, kekurangan biaya hidup, dan lain lain. Manusia pasti memiliki rencana tersendiri, namun sebagus apapun kita merencanakan suatu hal masih lebih bagus rencana Allah. Kita menginginkan sehat sedangkan Allah menginginkan kita sakit, kita menilai seseorang itu baik sedangkan penilaian Allah ia jelek, banyak hal yang kita inginkan atau kita sukai namun keinginan tersebut belum tentu sama dengan keinginan Allah. Hal ini telah dijelaskan dalam salah satu firman Allah yang artinya “Bisa jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagi mu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui” (QS. al-Baqarah:216). Contohnya seperti seorang wanita yang ingin selamat dalam perjalanan nya, namun Allah menginginkan ia tidak selamat dalam artian ia mengalami kecelakaan. Akan tetapi dengan kecelakaan tersebut ia menerima suatu kenikmatan dari Allah yaitu bertemu dengan seorang pria yang menjadi jodohnya. Oleh karena itu jangan pernah takut untuk menghadapi masalah hidup, karena setiap masalah pasti ada hikmahnya tersendiri itulah salah satu contoh dari scenario Allah kepada hamba Nya. “Barang siapa yang tidak suka dengan kehendak ku maka carilah Tuhan selain aku dan barang siapa yang mengeluh enak atau tidak enaknya dengan kehendak ku maka janganlah memanggilku lagi”. Maksud dari kalimat tersebut ialah mengajarkan kita untuk menjadi seorang hamba yang iklas dan menerima lapang dada akan kehendak Allah serta mengajarkan kita untuk tetap kuat dan sabar dalam menghadapi cobaan hidup tanpa adanya keluhan. Pada hakekat nya Allah sendiri tidak suka dengan seorang hamba yang terus menerus mengeluh atas apa yang ia alami. Kata kasar nya masalah itu harus dihadapi bukan hanya terus menerus mengeluh. Prof. Ali Aziz memberi suatu prinsip Berani hidup berani menghadapi masalah. Tidak berani, mati ae, singkat, padat, dan jelas. Salah satu syarat terkabulnya do’a ialah stop complanning. Sesungguhnya tidak ada do’a yang tidak dikabulkan. Hanya saja Allah masih melihat proses kita, memilih waktu yang tepat untuk mengabulkan segala permohonan kita, serta melihat kesiapan kita dalam menerima nya. Sama halnya seperti seorang anak yang berumur tiga tahun dimana anak itu meminta ayahnya untuk membelikan motor besar. Namun, apa kata ayah ketika itu “yah…nanti kalau kamu sudah besar”. Masalah hidup itu realita nya berat, akan tetapi jika kita memiliki mindset bahwa kita yakin bisa menyelesaikan nya dengan mudah insyaAllah masalah tersebut akan sangat mudah dilalui. Berbeda dengan seseorang yang memiliki mindset bahwa masalahnya sulit, maka masalah tersebut akan sulit ia lalui. Pemikiran manusia sama hal nya seperti perkataan yang tidak diucapkan dan perkataan itu sama halnya dengan do’a. Oleh karena itu ubahlah mindset mu yang dulunya negative menjadi positif. Penjelasan diatas menerangkan, agar kita selalu mengingat Allah dimana dan kapanpun. Artinya dengan mengingat Allah kita akan mudah melaksanakan apa yang diperintahkan kepada kita dan menjauhi larangannya. Juga menerangkan bagaimana menghadapi suatu masalah yang benar. Hal ini dapat disimpulkan dalam gerakan sholat lima waktu. Sholat adalah salah satu cara yang ampuh dalam menghadapi hidup. Jika sholat kita sudah baik maka segala yang ada di diri kita akan baik pula. Maka dengan sholat kita dapat memiliki keuntungan untuk lebih dekat dengan Allah dan mengingat Allah.      Gerakan dalam sholat memiliki arti dan fungsi tersendiri. Menurut ilmu kedokteran gerakan sholat sangat membantu kinerja anggota tubuh bagian dalam, salah satunya gerakan sujud melancarkan peredaran darah jantung. Sedangkan menurut ajaran agama Islam sholat memiliki fungsi tertinggi dalam kehidupan. Contohnya, dengan melakukan sholat kita diberi ketenangan, ketentraman, dan kemudahan dalam menjalani kehidupan, juga dapat mendekatkan kita dengan Allah. Berdo’alah di dalam atau di luar sholat. Namun yang sangat dianjurkan berdo’alah ketika kamu melakukan atau melaksanakan sholat, seperti dalam gerakan rukuk dan sujud. Ada yang mengatakan paling dekat nya hamba dengan Allah ketika ia sujud maka minta lah apa yang kamu inginkan atau butuhkan. Kita tidak akan bisa mengetahui kapan terkabulnya do’a, karena terkabulnya do’a ialah salah satu scenario Allah yang dirahasiakan pada umatnya. Gerakan PTSB ini dapat memberikan bimbingan serta praktek sholat agar kita dapat lebih memahami, mengingat lebih kuat, memantapkan keyakinan akan keagungan Allah, lebih percaya diri, dan selalu optimis dalam menyelesaikan semua masalah hidup menuju hidup yang berkah dan bahagia.


Wajah penuh bahagia adalah salah satu cermin syukur kepada Allah.           Gerakan PTSB juga mengajarkan kita bagaimana memahami fungsi dari setiap gerakan yang ada dalam sholat dan apa yang harus kita lakukan dalam setiap gerakan shalat tersebut, antara lain:
    1. Takbiratul Ikhram (berdiri) yang memiliki kata kunci SUBHAN (Syukur, Bimbingan, Ketahanan iman). Takbiratul Ikhram menunjukan dari awal mula aktifitas kita diwaktu pagi hari.
     2. Rukuk yang memiliki kata kunci TURUT (Tunduk dan Menurut). Rukuk menunjukan agar kita selalu menjadi seorang hamba yang ta’at serta tawadhuk. Segala sesuatu hanyalah milik dan dari Allah maka simpan baik-baik sombong mu.
    3. I’tidal (berdiri setelah rukuk) yang memiliki kata kunci HADIR (Hak pujian dan Takdir). I’tidal mengartikan bahwa yang mempunyai hak atas pujian hanyala Allah yang maha Agung dan yang menetapkan takdir setiap makhluk hanyalah Allah. Tidak ada satu makhluk pun yang mengetahui takdirnya kecuali Allah. Takdir adalah rahasia Allah dari pengetahuan semua makhluknya.
   4. Sujud yang memiliki kata kunci MASJID (Maaf, Sinar Jiwa dan Raga). Sujud ialah salah satu gerakan sholat yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak do’a pada Allah, karena pada saat sujud kita sedang berkomunkasi langsung dengan Allah. Sujud merupakan bentuk rasa maaf atau memohon ampun atas kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat. Kita akan menyadari dengan sendirinya.
    5. Tasyahud awal (duduk diantara dua sujud) yang memiliki kata kunci AKSI (Ampunan, Kasih sayang, Sejahtera dan memperkuat Iman). Do’a dalam duduk diantara dua sujud sangat mencakup atas apa yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
  6. Tasyahud akhir (duduk diakhir sholat) yang memiliki kata kunci SOSIAL (Sholawat, Persaksian dan Tawakkal). Tasyahud akhir menunjukan akan kesaksian kita atas utusan Allah yang mulia yakni nabi Muhammad saw. serta rasa pasrah kita akan semua do’a dan usaha yang telah kita lakukan selama ini.
     Dari materi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa jika ingin hidup bahagia jangan pernah menyepelekan waktu sholat. Jika telah mendengar panggilan adzan maka segeralah untuk bersiap dan melaksanakannya. Semua tingkah laku atau prilaku kita, baik buruknya kita dapat dilihat dari shalat nya. Ketika kita ingin mengubah keburukan yang ada dalam diri maka yang terlebih dahulu yang diubah adalah shalat nya. Shalat merupakan kunci dari segala hal. Mulai dari kesuksesan kita di dunia hingga di akhirat nanti. Adapun kehkusyu’an kita dalam shalat dapat ditemui saat kita benar-benar faham dengan bacaan yang terkandung dalam shalat. Segala sesuatu itu ada ilmu nya, melakukan suatu hal tanpa didasari dengan ilmu akan menjadi sia-sia. Sama halnya dengan shalat jika kita melakukan nya tanpa mengetahui serta memahami nya maka akan sia-sia.


A.Fenni Norfaizah
Lamongan, 30 November 2019  

Komentar

  1. masya allah,sangat membantu sekali semoga bermanfaat bagi kita semua yang membacanya,dan jangan lupa untuk diterapkan dikehidupan sehari-hari.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budaya dan Kearifan Dakwah

DESTINASI WISATA

Mengenal Unsur Unsur Komunikasi Lintas budaya dalam berdakwah