Dakwah dalam komunikasi antar etnik, ras, dan bangsa

Dakwah dalam komunikasi antar etnik, ras, dan bangsa
Dakwah dalam tataran normatif dan praktis, tidak dapat terlepas dari proses komunikasi sebab keberhasilan seorang da‟i tidak bisa lepas dari kemampuannya dalam mengkomunikasikan ajaran– ajaran Islam kepada masyarakat. Apabila diperhatikan secara seksama dan mendalam maka pengertian dakwah tidak lain adalah komunikasi. Dakwah dapat dipahami sebagai sebuah ajakan untuk melakukan tindakan positif dan meninggalkan tindakan yang negatif. Sebuah ajakan untuk melakukan tindakan positif merupakan proses komunikasi. Tetapi dakwah merupakan komunikasi yang khas, berbeda dengan komunikasi yang lain. Dakwah pada umumnya, penyampaian pesan dari da"i kepada mad"u dengan menggunakan berbagai macam media dan metode agar tercapai tujuan dakwahnya. Akan tetapi, yang membedakan pembahasan dakwah disini, dakwah yang berasal dari latar belakang yang berbeda, misalnya perbedaan budaya antara da"i dan mad"u. Dakwah inilah yang disebut dengan dakwah lintas budaya. Dalam dakwah lintas budaya, keragaman merupakan tantangan bagi da"i supaya mampu meramu pesan-pesan dakwah yang lebih bijaksana dengan mempertimbangkan kondisi positif budaya mad"u termasuk memperhatikan media dan metode yang dianggap bisa mendekatkan antara da"i dan mad"u. Dakwah tidak hanya sekedar menyampaikan pesan dakwah saja melainkan dakwah memeiliki tugas yang sangat komplek Ketika hendak melakukan proses dakwah, salah satu diantaranya adalah isu soal multikultturalisme khususnya di indonesai. Kondisi yang sangat beragam tersebut mengharuskan mubaligh untuk serius menganalisis tentang keberadaan dari ojek dakwah tersebut bauk dari dimensi profesi, Bahasa budaya dan ekonomi, seingga dakawah yang disampikan dapat diterima pada kondisi social budaya apapun. Maka dengan keberterimaan itu membuat islam semakin terbukti akan sifatnya yang rahmatan lil alamin. Melalui dakwah lintas budaya menjadikan Islam lebih fleksibel dan mudah diterima di semua lapisan masyarakat, meskipun berbeda sosio-kultural, maupun norma. Metode dakwah yang tidak menghapus budaya atau tradisi lama, menjadikan diterimanya ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat majemuk. Untuk mencapai semua itu, seorang da‟i harus mempunyai planning atau rencana yang disebut dengan strategi. Strategi dalam dakwah lintas budaya harus dirancang dengan matang sehingga tujuan dakwah bisa tercapai. Hal ini harus dengan mempertimbangkan baik dari segi materi dakwah, maupun metodenya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budaya dan Kearifan Dakwah

DESTINASI WISATA

Mengenal Unsur Unsur Komunikasi Lintas budaya dalam berdakwah